Semangat Merapi!

Akhir bulan Februari ini saya berkesempatan berkunjung ke Jogja, setelah hampir setahun tidak menyambanginya lagi. mungkin jika bukan karena acara kantor saya belum tahu kapan bisa ke Jogja lagi..hehehe..

Pagi itu cuaca Jogja cukup cerah dan acara hari itu memang dijadwalkan mengunjungi Desa Umbulhardjo, desa kediaman sang kuncen merapi, Mbah Maridjan yang tewas ketika awan panas menyapu desa tersebut November 2010 lalu. Perjalanan ditempuh sekitar 1,5 jam dari pusat kota Jogja. memasuki area Desa umbulharjo sudah disuguhi pemandangan pepohonan yang mati mengering akibat letusan Merapi.



Jurang-jurang menganga disekitar areal parkir menuju Desa, kendaraan hanya diperboleh di areal tersebut. Jika ingin terus menuju ke kediaman mbah maridjan harus berjalan kaki sejauh beberapa ratus meter ataupun menggunakan jasa sewa dan ojek motor.




Sesampainya di sekitar kediaman Mbah Maridjan semua areal tersebut dipenuhi oleh kerikil material Merapi. rumah beliau pun tak tersisa, hanya ada penanda dari batu jika tempat tersebut adalah kediaman Mbah Maridjan.



Mobil yang hangus terbakar juga teronggok di sekitar rumah Mbah Maridjan, menambah kengeriaan yang terjadi pada waktu letusan merapi. Saya sempat ke daerah ini sebelum mendaki Merapi tepat 3 bulan sebelum letusan terjadi, dan ketika letusan terjadi saya melihat sendiri ganasnya letusan merapi dari daerah Muntilan, Magelang.


Sekarang kondisi sudah jauh berbeda, masyarakat mulai menata hidupnya kembali. Hal tersebut dapat dilihat masyakarat Desa Umbulhardjo yang rumahnya hancur tetap semangat menjalani hidup mereka. Desa tersebut kini tak ubahnya desa wisata. banyak penjual makanan dan minuman, pernak-pernik khas merapi, dan ada juga penjual foto-foto ketika Merapi meletus. Tak ada sedikitpun gurat kesedihan di wajah mereka.



Semoga tak ada eksploitasi terhadap mereka yang sekarang dijadikan objek wisata. Terharu dan optimis mungkin dua kata dari saya ketika mengunjungi tempat tersebut. Semoga nilai positif dari mereka bisa menular ke diri kita. Semangat merapi!

Komentar