Menapaki Cikurai

Liburannnnnnn!! Yap, teriak dalam hati saya, setelah bergelut dengan pekerjaan akhirnya waktu itu datang, Libur lebaran 1432 H saya gunakan untuk mendaki gunung Cikuray di Garut. Kebetulan pendakian tersebut adalah pendakian pertama saya di tahun 2011.

Perjalanan kali ini saya ditemani teman baru Mufli, Thopa, dan Almon, teman lama sebenarya tetapi baru kali ini melakukan trip bersama. Berangkat dari Rambutan jam 3 Sore dan Saya harus menerima kenyataan sampai di terminal guntur jam 12 malam. Setelah mencari tempat isitrahat di kantor polisi, kami pun beristirahat untuk perjalanan esok pagi.

Pukul 05.00 Pagi di pelataran kantor polisi sudah hiruk pikuk dengan orang yang akan mencari bis, begitu pun kami mulai bertanya-tanya dengan penduduk sekitar untuk mencapai dayeuhmanggung. setelah mengetahui trayek angkot yang akan mengangkut kami menuju dayeuhmanggung, saya bersama mufli berkeliling pasar membeli beberapa logistik yang dirasa masih kurang.

Hampir 1 jam kami di angkot dan akhirnya tiba di dayeuhmanggung, darisana kami mulai mencari ojek untuk mengangkut kami menuju pemancar, yap pemancar adalah titik awal menuju puncak cikuray. Setelah negosiasi yang cukup alot dan sedikit pendekatan primordial akhirnya sepakat di harga 35K untuk ongkos sekali jalan menuju pemancar.

Suasana pagi menjelang siang di dayeuhmanggu cukup sejuk, sambil menumpang ojek yang harus sesekali terjungkal karena jalan yang rusak serta berbatu, tetapi semua sepadan dengan apa yang kami lihat di perjalanan, pemandangan gunung guntur serta kota garut menjadi pelepas rindu akan suasana pegunungan.





Setelah beristirahat dan mengisi persediaan air, pukul 09.30 kami bergegas menuju jalur pendakian, pemandangan kebun teh dan ladang penduduk menjadi pemandangan awal. selepas itu mulailah memasuki vegetasi hutan yang kurang lebih sama dengan kondisi di gunung-gunung jawa barat yang didominasi hutan cukup lebat dan pohon-pohon besar. Jalur pendakian Gunung Cikuray bisa dibilang cukup berat bagi yang pertama kali mendaki gunung, tanjakan tiada akhir terus menyambut sampai di puncak. Kami pun sempat kepayahan dan beristirahat cukup lama sambil memasak di puncak bayangan. Setelah kurang lebih 8 jam kami mengatasi tanjakan aduhai dan Pukul 16.30 kami tiba di puncak cikuray.




Di Puncak telah ramai dengan tenda kelompok lain, alhasil kami harus mengalah dan camp di tanah lapang setelah puncak dekat dengan jalur menuju Cikajang. Lagipula membuat tenda di puncak dirasa akan terasa sangat dingin karena angin akan menerpa langsung ke tenda.



Sabtu Pukul 09.00 Setelah menikmati Sunrise dan sarapan, kemudian kami melakukan photo terakhir di puncak sebelum turun kembali ke arah pemancar. kami menjadi rombongan terakhir yang turun dari puncak.







Sepanjang perjalana turun awalnya kami tak merasa ada yang janggal, karena kami merasa melewati jalan yang sama seperti mendaki di hari sebelumnya. akan tetapi setelah merasa kami salah jalur, kami sadar bahwa telah berpindahy punggungan gunung. jalan yang dilalui pun berbeda, jalan penuh debu dan tanah merah terus menemani perjalanan kami turun selama beberapa jam.
satu-satunya petunjuk arah adalah pemancar, alhasil kami menerobos ladang penduduk dengan tujuan pemancar. setelah hampir 4 jam akhirnya kami sampai di pemancar. Selalu ada cerita baru di setiap perjalanan, selalu ada suka dan duka di tiap langkah!

Komentar